Senin, 30 Maret 2009

Tunggangan Mewah untuk Kampanye


Siang itu matahari kota Sukabumi cukup panas, di bawah terik matahari rombongan Ketua Umum Hanura Wiranto bergegas meninggalkan panggung kampanye di lapangan yang dipenuhi ribuan kader itu.

Wiranto dan tim suksesnya harus melanjutkan kampanye di Pulomas Jakarta Timur setelah berorasi beberapa saat di Sukabumi. Saya yang ikut dalam rombongan ikut bergegas mengikutinya.

Lalu kita bergerak naik bis besar untuk menghindari antusiasme massa yang ingin berjumpa mantan Pangab itu. Karena bus wartawan lambat dating, para wartawan peliput yang di bawa dari Jakarta diizinkan untuk masuk ke bus Wiranto.

Bus ini berkururan besar, setara dengan bus AKAP. Hanya bedanya eksterior bus ini penuh gambar Wiranto dan Hanura. Tentu saja interiornya juga dibuat eksklusif.

Di bagian tengah terdapat ruangan atau bilik dengan sofa empuk. Di sampinya tersedia meja yang difungsikan jadi pantry mini. Ada nasi goreng tersedia di sana, dan para wartawan kebagian mencicipinya.

Sementara di sisi kiri dan beberapa di sisi kanan depan berderet kursi ekslusif. Kursi yang jumlahnya tidak sampai 10 buah ini sangat nyaman dan mewah seperti di pesawat sewaan. Bahannya dari kulit, dan bisa di stel untuk berbaring.

Wiranto tampak duduk di kursi paling depan dengan meja berdisain seperti marmer. Suasana bus itu memang benar-benar nyaman dan ekslusif.

Kalau ada minus atau kurangnya itu hanya dari finishing desain interior yang di beberapa sudut tampak kasar. Mungkin pihak karoseri mengejar dethline pesanan sehingga kerjanya terburu-buru.

Ceita soal kendaraan mewah untuk kampanye bukan monopoli Wiranto semata. Ketua Umum parpol lain juga melakukan hal serupa. Sebut saja Ketua Dewan Penasehat Gerindra Prabowo Subiyanto yang menyewa jet ekslusif dalam setiap penerbangan kampanyenya ke daerah.

Jet yang membawa pengurus Gerindra dan wartawan itu juga menyediakan ruang akslusif yang bias untuk istirahat Prabowo. Tidak hanya Prabowo, penumpang pun mendapat pelayanan memuaskan.

Bahkan menu makannya tidak kalah dengan di restoran. Benar-benar memanjakan. Pihak Gerindra beralasan kenyamanan memang dicari karena jadwal sangat padat.

Contoh yang lainnya, dari Soetrisno Bachir. Ketua Umum DPP PAN ini juga langganan memakai tunggangan mewah untuk kampanye. Sebuah pesawat disewa khusus untuk mengantarnya bepergian.

Sewa pesawat ini selalu dilakukan Soetrisno baik kampanye maupun tidak. Jika biasanya dalam pesawat komersial kita sulit mendapat kursi. Dalam pesawat Soetrisno ini banyak kursi yang kosong.

Maklum pesawat yang biasanya berangkat dari Halim ini hanya diisi keluarga, pengurus PAN dan wartawan saja. Jangan di Tanya pelayanannya, tentu eksklusif.

Tak lupa Soetrisno selalu membawa artis dalam rombongannya. Sebut saja misalnya Siviana Herman yang sering menemani pengusaha asal pekalongan ini.

Artis tersebut terkadar juga menjadi penghibur saat PAN berkampanye.

Contoh lain tentu masih banyak, Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo juga menyewa pesawat, dan tentu banyak contoh lainnya.

Namun tidak semua bisa memakai tunggangan mewah untuk kampanye. Bagi partai yang dananya pas-pasan tentu memilih tunggangan yang biasa saja.

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar misalnya hanya memakai mobil keluarga saat kampanye ke Subang. Para wartawan ditampung dalam mobil lainnya di belakangnya.

Bahkan pengurus wilayah dan patwal sempat tidak mengenali mobil Muhaimin. Memang Wakil Ketua DPR ini tidak boleh memakai mobil RI yang biasa dia gunakan.

Muhaimin masih lumayan, banyak juga partai yang lebih kecil tidak mampu kampanye terbuka. Mereka akhirnya mencari-cari bentuk alternatif lainnya untuk kampanye.

Sialnya mereka sama-sama suka melakukan foging atau pengasapan nyamuk. Sialnya lagi bisa tiap hari mereka melakukan itu di daerah saya tinggal. Hasilnya bukannya nyamuk yang pergi, malah batuk yang datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar