Minggu, 29 Maret 2009

Gosip Jalanan Jadi Gosip Senayan


-Kisah Slank Vs BK DPR-

Mau tau gak mafia di Senayan
Kerjanya tukang buat peraturan
Bikin UUD ujung-ujungnya duit

Itulah sepenggal lirik lagu “Gosip Jalanan” yang dinyanyikan Grup Band Slank. Band yang identik dengan anak muda dan imej selengean itu mungkin tidak menyangka kalau lagunya yang sarat kritik sosial itu bakal berubah jadi “Gosip di Senayan”.

Hal ini berawal saat Badan Kehormatan (BK) DPR memprotes lagu tersebut yang dianggap merendahkan lembaga legislatif tersebut. Saat itu Wakil Ketua BK DPR Gayus Lumbuun menyatakan ada aduan dari anggota dewan dan keluarga yang keberatan dengan lirik tersebut.

Masalah lagu yang pernah dinyayikan Slank di depan kantor KPK saat band itu dipilih jadi duta korupsi itu, rupanya menjadi perbincangan hangat disenayan pasca reksi BK. Bahkan lagu itu menjadi bahan obrolan saat anggota bosan mendengarkan rapat paripurna.

“Tadi di dalam ada dua hal yang rame diomongin, soal Al Amin dan Slank itu lo,” kata Ketua Fraksi PDIP Tjahjo Kumolo, di sela-sela rapat paripurna, di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Tjahjo sendiri berpendapat soal seperti itu tidak perlu diributkan. Dia bahkan menegaskan Gayus Lumbuun mengeluarkan pernyataan sebagai BK bukan anggota fraksinya.

Bahkan Tjahjo mengatakan kritikan Slank dalam lirik tersebut ada benarnya. “Memang iya, tapi oknum,” tukasnya.

Gosip Slank di senayan semakin memanas saat ada anggota DPR Al Amin Nur Nasution yang ditangkap KPK dengan dugaan korupsi. Hal itu seolah menjadi pembenar lirik Slank tersebut.

Ditambah lagi BK, setelah melakukan konsultasi dengan Ketua DPR Agung Laksono, menggelar jumpa pers bahwa mereka tidak akan melanjutkan gugatannya terhadap grup musik Slank.”Setelah bertemu dengan ketua DPR RI, kami memutuskan untuk tidak melanjutkan gugatan ini,” kata Gayus.

Kontan wartawan menayakan apakah tidak jadinya gugatan dikarenakan ada kasus Al Amin. Gayus lalu membantah bahwa hal itu tidak ada kaitannya.Gayus melanjutkan persoalan tersebut dikembalikan kepada masyarakat untuk menilai dan mengevaluasi. Dia mengatakan ada prinsipnya DPR terbuka terhadap kritik, tetapi harus beretika.Politisi PDIP ini mengaku pihaknya tidak kebakaran jenggot. “BK tidak kebakaran jenggot, ini niatan baik kami. Kami juga ingin masyarakat menyikapinya dengan baik,” jelasnya.

BK juga mengimbau Slank agar tidak membuat lagu dengan syair-syair yang jorok dan tidak mendidik masyarakat. “Tidak perlu lah mengemukakan hal yang jorok, seperti lendir, selangkangan, dan sebagainya,” kata Wakil Ketua BK Tiurlan Hutagaol.
Para wartawan dan pegawai DPR juga tidak ketinggalan ikut meramaikan gosip Slank di senayan. Beberapa pegawai atau staf juga terlihat membincangkan hal itu. Bahkan saat jumpa pers BK celetukan-celetukan dari wartawan yang pro Slank juga sempat mewarnai acara tersebut.

“Sudah terbukti pak Slank benar,” bunyi celetukan itu, ada juga yang mengatakan “Hu..,” saat Gayus dan anggota BK mengkritik lagu Slank. “Mau pemilu, takut kehilangan suara Slanker,” celetuk yang lain tak mau kalah.

Bahkan Gayus sempat emosional dalam acara tersebut. Hal itu terjasi saat ada wartawan yang meminta dia mencukupkan jumpa pers soal Slank dan mengomentari kasus Al Amin.

“Anda jangan mengatur saya, ini forum saya,” tukas Gayus. “Ini pressromm,” balas wartawan. “Ini gedung DPR, yang tidak senang dengan forum ini silahkan meninggalkan ruangan,” timpal Gayus. “Udah-udah,” ujar wartawan lain yang menengahi, dan ketegangan bisa diredakan. (dian widiyanarko) (08/04/09)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar