Senin, 30 Maret 2009

Terselamatkan Mulan Jameela


Kalau anda pikir massa parpol berkumpul untuk mendengarkan orasi pimpinannya, anda perlu berfikir ulang. Fenomena kampanye terbuka pemilu 2009 ini menunjukkan hal yang berbeda.

Mengumpulkan massa ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Para kader dan simpatisan yang memadati lapangan terbuka cepat bubar dan tidak tahan terik matahari.

Parahnya, bubarnya mereka saat sesi orasi dari pimpinan parpol. Mereka biasanya berkumpul di pinggir atau ditempat teduh selama orasi berlangsung. Mereka baru kembali ke tengah dan memadati lapangan saat sesi hiburan dimulai.

Maka jangan salahkan pimpinan parpol jika masih memakai artis sebagai pemancing kehadiran masa. Setidaknya kampanye terbuka PKB membuktikan hal itu.

Sebagaimana biasanya siang itu masa antusias memadati kampanye terbuka PKB di Subang. Jumlah masa yang hadir cukup membuat lapangan itu menjadi hijau dengan kaos dan atribut PKB.

Namun saat siang hari, masa mulai menjauhi tengah lapangan yang terik. Apalagi artis ibukota seperti Ahmad Dhani dan Mulan Jameela yang dijanjikan menghibur tak kunjung hadir. Orasi para kiai pun seolah ditujukan pada rumput yang bergoyang di tengah lapangan yang kosong.

Himbauan MC pada masa untuk ke tengah tak digubris. Bahkan bujuk rayu bernada tipu-tipu juga tak mempan. “Dani dan Mulan sudah di tol, sebentar lagi nyampek,” rayu MC yang terlihat mulai kehilangan jurus muslihatnya.

Akhirnya pidato Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar pun tertunda. Sebab tampak tidak pantas Ketua Umum berpidato menghadap lapangan yang mulai kosong.

Akhirnya di tengah raut keputusasaan panitia, hadirlah Dhani dan Mulan Jameela. Kedatangan mereka membuat massa kembali antusias mengikuti kampanye.

Bahkan setelah melihat Dhani dan Mulan mereka nurut saja disuruh apapu oleh panitia. “Dhani.Dhani..Dhani..Mulan..Mulan,” terika massa tampak girang idolanya hadir.

Eforia masa atas Dhani dan Mulan Jameela tak disia-siakan Muhaimin. Dia lalu berorasi sebelum Dhani dan Mulan tampil. Hasilnya orasi berhasil dilakukan di hadapan ribuan massa.

Massa yang kemudian bergoyang gembira bersama Mulan Jameela. Hari itu PKB terselamatkan Mulan Jameela. Tak salah kalau PKB menjadikan Dhani sebagai jurkam nasional PKB.

Fenomena seperti itu tidak hanya dialami PKB. Partai lain juga sering mendapat nasib seperti itu. Bahkan ada kampanye yang terlihat seperti sebuah acara dang dutan daripada kampanye. Orasi kemudian menjadi tidak diminati.

Contoh yang lain adalah kampanye Partai Demokrat di Golora Bung Karno Senayan. Konon karena hiburannya lama, masa memilih balik kanan ke rumah masing-masing.

Akibatnya SBY sempat diberitakan ngambek dan pulang lebih awal karena masa yang hadir relative sedikit dan stadion tersebut terlihat kosong melompong. Sesi hiburan yang ditempatkan di bangian akhir akhirnya beberapa batal.

Hal seperti itu bukan tidak dipahami para pimpinan parpol. Makanya jangan heran jika pimpinan seperti Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir selalu membawa artis setiap kunjungannya. Wiranto juga membawa penyanyi dang dut dalam kunjungannya.

Bahkan Gerindra menyewa tiga diva, partai lain juga melakukan hal yang sama. Termasuk partai yang mencitrakan diri sangat Islami. PKS menyewa Ipang untuk nyanyi di panggung.

Walau kadang jadi boomerang, seperti PBB yang sempat melarang artis sewaannya manggung. Aalasannya cukup menggelikan, si artis dinilai berpakaian terlalu ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar