Minggu, 28 Februari 2010

Mobil Century Aburizal Bakrie



Siang itu, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie kedatangan tamu. Tamunya adalah tim 9 Century. Tim 9 mendatangi Aburizal untuk meminta dukungan atas kerja pansus Century.

Setelah bertemu, kedua belah pihak kemudian mengadakan jumpa pers di media lounge DPP Partai Golkar di Slipi. Aburizal dalam jumpa persnya menekankan sikap partainya tidak akan berubah soal century. Dia juga mengatakan meski sebagai partai koalisi, namun bisa saja berbeda pendapat termasuk soal Century ini.

Mengenai ancaman kasus pajak yang ditujukan ke dirinya, Aburizal juga mengatakan hal itu tidak ada hubungannya dengan Golkar. Dia mengatakan masalah pajak adalah masalah perusahaan bukan partai. Masalah pajak, kata dia harus diselesaikan di pegadilan pajak dan bukan di politik. Dia menegaskan salah atau benar dalam masalah pajak, sikap Golkar tidak akan berubah.

Setelah jumpa pers, Aburizal bergegas meninggalkan media lounge. Saat keluar, beberapa wartawan masih mengejar dan memberondongnya dengan banyak pertanyaan. Sambil bergegas, Aburizal menyempatkan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.

Aburizal terlihat terburu-buru karena masih ada acara lain. Yakni, acara konsolidasi kader dari Ormas yang mendirikan dan didirikan Golkar sudah menunggunya di Hotel Sahid, Selasa 23 Februari 2010.

Saat sampai di halaman kantor DPP, Aburizal menunggu mobilnya sambil beramah tamah dengan orang DPP dan para wartawan. Tak lama kemudian sebuah mobil Volvo hitam mendekat. Mobil bergenre klasik ini siap membawa pergi sang ketua umum ke tempat berikutnya.

Tapi, Aburizal yang tadinya terburu-buru itu tiba-tiba berhenti dan menahan ketergesaannya. Dia justru malah memanggil wartawan yang sudah berangsur meninggalkan dirinya.

"Mana wartawan, mana televisi," kata Aburizal di dekat pintu mobil yang terbuka.

Rupanya, dia ingin memperlihatkan bagian 'pantat' mobilnya yang bertuliskan 'Century'. Mobil yang siang itu menjemputnya kebetulan ada tulisan Century di pantatnya asli dari pabrik. Ini memang Volvo Century. Kebetulan ini tak disadari sampai ketika Aburizal hendak naik ada yang melihat dan memberitahunya ada tulisan Century.

"Ini mobil century tapi bukan dari dana bail out," kelakar Aburizal.

Hadirin yang menyaksikan pun tertawa. Banyak yang kemudian mengambil gambarnya. Entah sengaja atau tidak siang itu Ketua Umum Partai Golkar itu berbicara mengenai Century dan datang pergi diantar mobil Century.

Misteri Tidur Gus Dur

sumber foto:kaskus.us


Sosok yang misterius. Predikat itu sangat lekat pada Gus Dur, selain banyak predikat lainnya seperti kontroversial, demokratis, dan lain-lain.

Bahkan almarhum Nurcholis Madjid atau Cak Nur setengah bercanda pernah mengatakan, "Hal yang misterius dan hanya Allah yang tahu, selain jodoh, maut, dan rezeki, adalah Gus Dur".

Gus Dur memang kerap membuat manuver politik yang sulit ditebak. Hal itu sering membuat orang salah sangka dan salah langkah menghadapi manuvernya.

Apa yang dilakukan Presiden ke-4 Indonesia itu selama hidupnya memang serba tak terduga dan misterius. Bahkan pemikirannya juga sering melampaui jaman. Pemikiran atau gagasannya baru terbukti kebenarannya kemudian.

Saat dia mengungkapkan gagasan, caci maki muncul, namun dia tetap bersikeras dan tak pernah mudur selangkah pun. Tetapi seiring berjalannya waktu orang baru sadar apa yang dikatakannya adalah benar adanya.

Misalnya ketika dia berurusan dengan DPR. Kala itu Gus Dur sebagai presiden dengan gagah berani menghadiri undangan hak interpelasi DPR.
Mungkin hanya Gus Dur, presiden yang berani menghadapi dewan secara langsung tanpa takut.

Dalam pidato jawabannya di hadapan wakil rakyat, Gus Dur dengan lantang menyebut DPR seperti taman kanak-kanak. Hal itu kontan memancing banyak reaksi. Ada yang marah, ada yang menilai dia gila dan asal berbicara. Intinya kala itu pendapatnya disalahkan, walau mungkin banyak yang membenarkan.

Waktu berjalan, Gus Dur sudah lengser dan DPR berganti. Ternyata DPR baru kemudian menunjukkan tingkah polah mirip taman kanak-kanak dengan nyaris berbaku pukul.

Saat itu hampir semua televisi memutar adegan memalukan itu sembari memutar rekaman saat Gus Dur menyebut DPR taman kanak-kanak. Banyak yang lantas berkata, "Benar juga ya Gus Dur dulu bilang gitu".

Hal misterius lainnya yang dikenal dari Gus Dur adalah misteri tidurnya. Gus Dur selama ini sering terlihat tidur saat menjadi pembicara diskusi atau saat memimpin rapat kabinet di Istana.

Namun anehnya, meski tertidur Gus Dur tahu apa yang dibicarakan orang di sekitarnya selama dia tidur mendengkur. Saat bangun dia akan menjawab semua dan tahu apa yang dibicarakan seolah dia sedang terjaga saat pembicaraan dan pertanyaan itu diajukan, sehingga mengejutkan mereka yang hadir.

Misteri tidur Gus Dur ini sudah banyak disaksikan orang. Sahabat Gus Dur yang juga penulis terkenal Mohammad Sobari pernah menulis kesaksiannya soal hal itu. Sobari mengatakan banyak menteri yang terheran-heran dengan apa yang dilakukan presidennya.

Hal yang sama juga dikemukakan Pakar Komunikasi Politik UI Effendy Ghazali. Effendy mengatakan dalam sebuah diskusi Gus Dur tertidur pulas, saat itu banyak orang yang bertanya pada Gus Dur.

"Saya sampai mencatat lengkap semua pertanyaan mereka," kata Effendy yang takut Gus Dur tidak tahu ada yang tanya.

Namun dugaan Effendy meleset, saat bangun Gus Dur tahu semua pertanyaan dan siapa yang bertanya. Mulai saat itu Effendy percaya tentang cerita misteri tidur Gus Dur.

Bagi yang tidak melihat langsung, maka biasanya tidak percaya dan menilai misteri tidur itu bualan semata. Namun banyak pula yang keheranan melihat hal itu. Bagi santri kampung bahkan menilai hal itu sebagai karomah atau kelebihan khusus Gus Dur semacam indra keenam.

Saya termasuk yang penasaran. Maka dalam sebuah kesempatan bertemu dia, saya menanyakan hal itu. Mengapa saat tertidur dia bisa tahu pembicaraan yang terjadi bahkan tahu pertanyaan yang diajukan pada dirinya.

Namun Gus Dur tak menjawab dan hanya menjawabnya dengan tertawa. Saat saya menanyakan lagi baru dia menjawab dengan santai; "Biasa aja, saya ingat saja topik terakhir sebelum ketiduran, paling nanti pembicaraannya tak jauh dari situ," jawabnya enteng.

Bagi mereka yang tidak percaya hal gaib seputar misteri tidur Gus Dur akan puas dan maklum dengan jawaban itu. Namun bagi mereka yang menyaksikan sendiri misteri tidur Gus Dur tentu tak percaya dengan jawaban itu.

Bagi saya sendiri misteri tidur Gus Dur masih misterius. Kini misteri itu akan semakin menjadi misteri karena sang guru bangsa telah membawanya pergi bersama dirinya

Rabu, 24 Februari 2010

Para Veteran Pun Turun Ke Jalan


Usia mereka tidak muda lagi. Mereka datang dengan berbaju rapi, putih-putih dengan pita merah. Mereka juga mengacung-acungkan tongkat bambu berbalut bendera berlogo besar 77/78. Langkah mereka mantab menuju kawasan Monas bersama ribuan masa lainya.

Kehadiran bapak-bapak itu sangat kontras dengan masa demo 9 Desember yang kebanyakan adalah anak muda itu. Bapak bapak ini adalah para veteran aktivis mahasiswa.

Para mantan aktivis mahasiswa tahun 1977 dan 1978 ini tergabung dalam wadah Grup Diskusi 77/78. Dalam barisan yang relatif sedikit di banding anak muda dari organisasi mahasiswa terlihat para tokoh.

Sebut saja Politisi PAN Sayuti Asyathri dan aktivis GOA Farid Faqih. Mereka beberapa nama veteran 77/78 yang dikenal publik.

Meski fisiknya tak muda lagi, mereka sengaja ikut turun ke jalan bersama para elemen lainnya. “Kita dari 77/78 gak mau kalah dengan dengan yang muda,” kata Sayuti saat ditemui di lokasi aksi 9 Desember.

Dalam aksi di lapangan para veteran ini tak mau kalah dengan yang masih muda. Mereka dengan semangat dan lantang meneriakkan yel-yel anti korupsi. Bendera dengan tulisan 77/78 juga terus dikibar-kibarkan.

Meski berdandanan necis mereka tidak takut dengan terik dan debu yang menyelimuti lokasi. Sayuti mengatakan mengikuti aksi jelas sebagai bentuk keprihatinan pada kondisi bangsa yang digerogoti korupsi.

Selain itu, aksi Hari Anti Korupsi Seduni itu juga menjadi ajang nostalgia dan reuni. “Hehe iya iya ini kayak nostalgia, kita dari 77/78 ya,” ujar Sayuti sambil kembali kebarisan aksi.

Memang terlihat suasana akrab dan seeprti reuni di antara mereka. Saat bertemu ada yang langsung salaman dan berbincang-bincang. Candaan-candaan mengenai aksi mereka di masa lalu juga meluncur diselingi tawa-tawa lebar. Kemudian kembali melanjutkan menyimak orasi dan mengikuti aksi.

Farid Faqih mengatakan aktivis yang sudah tergolong veteran itu masih peduli tentang kondisi bangsa saat ini. Mereka tidak segan-segan ikut turun ke jalan jika keadaan memaksa.

“Kita tak mau kalah dong dengan yang muda-muda,” tukasnya.

Selama mengikuti aksi yang dikoordinasi Gerakan Indonesia Bersih (GIB) mereka tampak tertib. Bendera mereka juga tampak menonjol diantara puluhan bendera elemen lain.

Sesekali mereka juga mengelurkan celetukan-celetukan yang disambut tawa hadirin disekitarnya. Misalnya saat aktivis GIB Effendy Ghazali yang menjadi pembawa acara mengatakan selamat datang pada para generasi muda yang hadir.

Tiba-tiba dari barisan veteran 77/78 ada celetukan protes. “Woi ada yang tua-tua juga nih,” ujarnya yang disambut tawa.