Minggu, 29 Maret 2009

Lobi Desa di Lapangan Bola


Misalkan saat fraksi lain tiba-tiba Lobi di belakang meja atau ruangan hotel berbintang bukan hal aneh. Namun lobi di lapangan bole tampaknya hal yang tak biasa bagi politisi senayan. Lobi model baru itulah yang dilakukan PKB dengan DPD.
Di sore yang agak mendung itu Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar tampak santai dengan seragam bola lengkap berwarna hijau. Bersama politisi PKB di senayan yang tergabung dalam FKB mereka sesekali mengejar dan menendang bola.
Para politisi yang sudah mendekati setengah baya itu tampak sedikit kelelahan dan sesekali istirahat. Namun mereka masih antusias mengejar si kulit bundar.
Tak berapa lama para anggota DPD datang dengan seragam bola warna merah putih. Mereka memang hendak main bola. Namun tujuan utamanya adalah lobi politik.
Di lapangan bola DPR itu mereka melakukan lobi santai tentang RUU Desa. DPD melobi PKB melalui FKB untuk mendukung RUU tersebut.
Main bola simbolik itupun menjadi symbol awal dukungan FKB atas kelancaran RUU itu masuk ke DPR untuk digolkan. “Substansi RUU Desa ini biasa dibicarakan di forum-forum ilmiah, tapi tidak pernah di lapangan bola,” ujar Muhaimin membuka acara.
Muhaimin pun mengungkapkan bahwa lobi pihaknya dengan DPD bukan hal baru. Selama ini PKB banyak mendukung langkah DPD.
Bahkan partai bola dunia bintang Sembilan itu menyatakan siap mendukung penguatan lembaga kamar kedua itu. “Pokoknya kita perkuat terus DPD ini,” katanya.
Selama ini memang DPD sering melobi PKB. Pemilik kursi terbesar ke lima di DPR itu memang satu dari sedikit fraksi yang selalu mendukung lembaga yang selalu merasa dianak tirikan DPR itu.
mencabut dukungan soal penguatan DPD lewat amandemen UUD, FKB tetap mendukung DPD. Begitu pula dalam kasus-kasus lainnya, termasuk RUU Desa ini.
Ketua FKB DPR Effendy Choirie yang memandu acara mengatakan RUU Desa yang diusulkan DPD ini memang layak didukung. Dia mengatakan 56 penduduk Indonesia tinggal di pedesaan. Namun sebagian dari mereka miskin dan terbelakang.
Karena itu pembangunan desa melalui RUU tersebut jadi penting maknanya. “Membangun desa akan menyelesaikan separuh problem kemiskinan di Indonesia,” paparnya.
Dia mengatakan selama ini pembangunan terlalu biar kota. Karena itu proposal DPD perlu didukung.
“FKB DPR RI juga mengusulkan agar dialokasikan sekitar 15-20% dari APBN/APBD untuk pembangunan pedesaan,” ungkapnya.
Anggota DPD yang juga Ketua Kelompok DPD di MPR Bambang Soeroso yang memimpin lobi dari pihak DPD mengatakan RUU Desa ini memang layak diperjuangkan bersama. Dia juga mengatakan kerjasama pihaknya dengan PKB senantiasa dilakukan.
“Kerjasama PKB dan DPD adalah kerjasama yang saling menunjang, bagaimana DPR dan DPD bisa saling selesaikan masalah bersama,” ujarnya.
Bambang mengatakan pihaknya sudah lama menyusun naskah akademik RUU tersebut. Selain itu RUU yang ditujukan untuk membangun desa itu juga akan segera dimasukkan ke DPR.
Sebelum main bola di mulai, Bambang sempat berkelakar tentang bapak-bapak yang akan bermain bola. Dia mengatakan permainan hanya symbol lobi di lapangan bola.
“Kalah menang bukan ukurannya, tapi yang penting kita bisa tending bola sampai akhir,” kelakarnya yang dismbut tawa para pemain yang memang tak lagi memiliki stamina yang prima itu.
Kemudian acara lobi pun berpindah ke rumput hijau. Si kulit bundar pun ditendang ke sana kemari. Para politisi pun mulai berlari-lari kecil sambil diliputi hujan rintik-rintik yang mulai membasahi Komplek Parlemen Senayan. (dian widiyanarko) (09/02/05)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar