Kamis, 15 Oktober 2009

Sepuluh Sapi untuk Yenny




Suasana di pesantren Ciganjur tampil tak biasa. Nuansa meriah tampak menghiasi dua hari ini. Tenda-tenda berdiri megah dan karangan bunga mengiasi di sana sini.

Halaman pesantren yang juga kediaman mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga di padati para tamu berbatik dari berbagai kalangan.

Siang itu di tempat sejuk itu memang sedang ada acara penting. Gus Dur sedang unduh mantu, menikahkan putri ke duanya Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid). Satu satunya putri yang mengikuti jejek ayahnya menjadi politisi ini mengakhiri masa lajangnya dengan dipersunting Politisi Partai Gerindra Dhohir Farisi.

Pernikahan yang dihelat dengan campuran adat jawa dan madura itu semakin istimewa karena dihadiri presiden dan wakil presiden yang menjadi saksi kedua mempelai. Selain itu para tokoh nasional juga turut memadati masjid kecil pesantren yang disetting menjadi tempat akad nikah.

Wapres Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah datang lebih dahulu bersama rombongan ke lokasi sekitar pukul 13: 25 WIB. Tak lama kemudian Presiden SBY datang bersama Ibu negara dan rombongannya.

Di dalam masjid sudah menunggu para tokoh yang sudah hadir sebelumnyaM Tampak hadir Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subiyanto dengan batik kremnya duduk bersila akrab, bersama Ketua MK Mahfud MD, Wagub Jatim Syaifullah Yusuf (Gus Ipul), dan para politisi lainnya.

Hadir pula para kiai NU seperti Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, Ketua PBNU Said Aqil Siradj dan sebagainya.

Politisi bekas PKB yang sempat berseberangan dengan Gus Dur juga tampak hadir. Misalnya Ketua Umum PKNU Choirul Anam (Cak Anam) dan yang lain. Hanya saja Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tidak tampak hadir. Menurut info dari keluarga Muhaimin tidak diundang.

Ritual akad nikah diawali dengan diaraknya Faris dengan rebana madura. Sesampainya di dalam kemudian dia menempati kursi diapit kepala negara dan wakilnya yang mengenakan stelan jas.

Gus Dur selaku ayah mempelai wanita menikahkan sendiri putrinya. Dengan mengenakan baju stelan melayu dia menikahkan dengan bahasa arab. Tokoh NU 'KH Mustofa Bisri (Gus Mus) tampak menuntun dengan membisiki Gus Dur.

Sementara SBY dan JK duduk mengamati di sisi kanan dan kiri Gus Dur. Kemudian setelah Faris membalas juga dengan bahasa arab hadirin para tokoh yang duduk bersila di bawah dan menjadi saksi lalu serempak mensahkan akad.

"Sah sah," teriak hadirin serempak.

Setelah proses itu Faris lalu menyerahkan mas kawin berupa 10 ekor sapi seharga Rp90 juta 900 ribu. Sepuluh sapi untuk Yenny itu di serahkan secara simbolis dalam bentuk lonceng dan sertifikat yang dibingkai.

Setelah itu mempelai pria dengan diiringi SBY-JK dan para tokoh menuju kediaman Gus Dur. Lalu dipertemukan dengan Yenny yanh didandani dengan kebaya putih dan konde khas pengantin jawa.

Keduanya lalu menandatangai buku nikah. Saat menandatangai rupanya Yenny kesulitan dan bingung dimana dia harus membubuhkan tanda tangan.

Sampai sampai MC acara menyndirnya. "Mbak yenny kesulitan di mana harus membubuhkan maklum pengalaman pertama dan mudah mudahan yang terakh-r. Mohon pak penghulu tolong dibantu," ujar MC.

Setelah itu semua hadirin bersalaman dan berfoto dengan kedua mempelai. Kemudian presiden dan wapres meninggalkan tempat secara bergantian.

Presiden SBY juga sempat menyalami warga yang menunggu di depan rumah Gus Dur. Kebetulan letak mereka ada di dekat mobil RI 1.

Prabowo Subianto yang pulang setelah presiden dan wapres pergi mengatakan mengucapkan selamat dan mendoakan ke dua mempelai. Apalagi yang menikah adalah kadernya.

"Iya saya doakan mereka kan mereka kader saya," ujarnya dari balik kaca mobil sebelum meninggalkan lokasi.

Sore harinya Gus Mus menyampaikan nasehat pernikahan. Dia mengatakan bagaimana membina keluarga yang harmonis secara islam. Tak lupa kiai yang sastrawan ini juga berpesan agar tidak meninggalkan ibadah kepada Allah.

Dia juga mendoakan agar kedua mempelai menjadi keluarga yang sakinah dan menjadi contoh sebagai keluarga yang baik.

Saat jumpa pers usai acara akad tuntas keduanya menunjukkan rona bahagia. Senyum tampak menghiasi wajah kedua mempelai.

Bahkan dalam menjawab pertanyaan nuansa canda tawa mengemuka. Misalnya saja Faris yang ditanya mengapa memberikan 10 ekor sapi sebagai maskawin, dia menjawab dengan candaan.

"Seandainya setiap keluarga kalau nikah memberi mahar sapi, maka kita tidak perlu impor sapi," candanya.

Sementara Yenny mengatakan dia dan suaminya boleh memiliki pilihan atau pandangan politik berbeda nantinya. Namun dalam rumah tangga hal itu tidak berpengaruh. Dia mengatakan keluarga adalah hal utama dan politik adalah urusan ke dua.

Saat ditanya kemana akan berbulan madu, seolah tak mau kalah dengan suaminya Yenny juga menjawabnya dengan candaan. Dia mengatakan ingin berbulan madu ke jembatan Suramadu yang baru saja diresmikan itu.

"Bulan madu ke Suramadu, ingin lihat bulan dari Jembatan Suramadu, sekalian nunjukin mur-mur yang hilang," candanya.(dian widiyanarko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar